Di tengah kesulitan finansial keluarga yang tak kunjung usai, Sultan, anak pertama yang sudah bertahun-tahun merantau di Jakarta dan selalu mengaku sukses pada keluarga di kampung, dipusingkan dengan kabar bahwa mendiang bapaknya meninggalkan warisan berupa utang sejumlah 300 juta. Utang ini harus dibayar dalam 3 bulan, atau rumah mereka di kampung akan disita.
Apesnya, kabar ini datang bersamaan dengan kedatangan Bilqis, adik perempuannya yang jadi tahu kalau semua kesuksesan Sultan adalah fana. Gawatnya, Mamah, Ibu mereka, punya penyakit jantung dan gampang stress. Jadilah adik-kakak ini harus bahu-membahu mencari uang untuk membayar utang. Sultan mencoba semua pekerjaan yang memungkinkan.